Tuesday, June 21, 2011

Cendrawasih Biru (Paradisaea rudolphi)


Cendrawasih biru adalah jenis burung cendrawasih berukuran sedang yang memiliki panjang sekitar 30cm. Ciri-ciri burung ini memiliki warna hitam dan biru, paruh putih kebiruan, kaki abau-abu, iris mata berwarna coklat tua, di sekitar mata terdapat dua buah setengah lingkaran putih dan sayap berwarna biru terang.

Cendrawasih Biru ditemukan oleh Carl Hunstein dalam salah satu perjalanannya di pulau Irian pada tahun 1884. Nama ilmiah spesies langka ini memperingati seorang putra mahkota dari Austria bernama Rudolf von Österreich-Ungarn.

Cendrawasih Biru jantan dewasa memiliki bulu-bulu jumbai hiasan pada sisi dada yang berwarna biru keunguan jika dilihat dari bawah dan berwarna coklat kemerahan jika dilihat dari atas. Pada bagian dadanya terdapat lingkaran oval hitam dengan tepi berwarna merah. Diekornya terdapat dua buah tali panjang berwarna hitam dengan ujung membulat berwarna biru. Betina berukuran lebih kecil, tanpa dihiasi bulu hiasan dan tubuh bagian bawah berwarna coklat kemerahan. Burung ini dapat ditemukan di hutan-hutan pegunungan Papua Nugini bagian timur dan tenggara, umumnya dari ketinggian 1.400 meter sampai ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut.

Cendrawasih Biru ini termasuk dalam kelompok poligami spesies. Setelah mengawini betina, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan lain. Burung jantan memikat pasangan dengan cara ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. Cendrawasih Biru jantan melakukan tariannya tidak dalam kelompok untuk memikat pasangannya seperti burung cendrawasih lainnya.

Cendrawasih biru mengkonsumsi makanan yang terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga. Akibat dari habitat burung ini yang terus berkurang, burung ini telah masuk dalam kategori langka dan dilindungi oleh hukum di Papua Nugini.




No comments:

Post a Comment

Klik " +1 " Bila anda menyukai artikel ini...
Sedikit saja komentar anda untuk membangun artikel sederhana ini ^_^