Proses replika virus dilakukan dengan jalan penyatuan virus dengan ADN sel bakteri hospes tanpa menghancurkan sel bakteri yang menjadi hospes. Apabila bakteri bereproduksi dengan membelah, virus pun ikut membelah diri. Daur lisogenik terjadi jika materi genetik virus dalam keadaan tenang (fase laten) sehingga sifat virus tersebut dikenal sebagai virus temperate.
Bila ada ransangan seperti sinar ultraviolet atau zat kimia tertentu, maka dapat terjadi replika secara litik. Proses replikasi virus melalui daur lisogenik melalui fase adsorpsi, fase penggabungan, dan fase pembelahan.
☺ Fase Adsorpsi (fase infeksi)
Virus yang menempel pada dinding sel bakteri hospes di bagian reseptor yaitu, tempat yang spesifik dan tidak dapat ditempeli oleh virus lain, virus langsung masuk kedalam sel bakteri dan mengeluarkan ADN yang dimilikinya agar menyatu dengan ADN bakteri hospes.
☺ Fase Penggabungan
Pada fase ini, ADN virus menyatu dengan ADN bakteri sehingga terbentuklah profage (calon virus baru) dengan sebagian besar gen dalam keadaan tidak aktif. Diantara sejumlah gen yang tidak aktif, terdapat satu gen aktif yang bertugas mengkode protein reseptor untuk mengendalikan sebagian gen prfage tetap dalam keadaan aktif sampai mencapai tingkat kedewasaan tertentu.
☺ Fase Pembelahan
Setela mencapai tingkat kedewasaan tertentu, bakteri hospes melakukan pembelahan diri sehingga secara otomatis profage juga ikut membelah diri. Oleh karena itu, setiap belahan sel bakteri hospes juga mengandung profage didalamnya. Hal ini akan terjadi terus-menerus sehingga pertambahan jumlah profage menjadi semakin banyak sejalan dengan proses pembelahan yang dilakukan oleh sel bakteri hospes.
Nice Info
ReplyDeleteThanks
jahat sekali virus ini ya
ReplyDelete