BMKG Jambi akan segera membangun menara yang dapat digunakan sebagai detektor cuaca ekstrem guna dapat mengantisipasi bencana cuaca secepat mungkin.
Kepala BMKG Jambi Remus L. Tobing, di Jambi Jumat ini (5/8) mengatakan, "Saat ini cuaca ekstrem sulit diprediksi, di tengah kemarau bisa tiba-tiba timbul awan gelap disertai hujan deras dan angin kencang atau badai".
Rancangan pembangunan menara dan alat pendeteksi dengan ketinggian 22 meter yang memakan biaya miliaran rupiah ini sudah mulai dikerjakan. Menara dan alat deteksi cuaca ekstrem itu targetnya akan beroperasi pada 2012, ditempatkan di kawasan Bandar Udara Sultan Taha Jambi. Keberadaan menara dan alat deteksi cuaca ekstrem amat diperlukan karena kondisi cuaca yang pancaroba berkepanjangan saat ini, ungkap Remus.
Radius jangkauan alat pendeteksi mencapai 200 km, meliputi seluruh Provinsi Jambi khususnya Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Muarojambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, serta Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Alat ini diperkirakan mampu mendeteksi tiga jam sebelum kejadian, sehingga segera dapat dilaporkan pada instansi terkait serta masyarakat, untuk meminimalisir tingkat kerugian atau menghindari korban jiwa.
Sumber: http://bit.ly/qm5o4c
info menarik, cuma gambarnya aja yg kurang jelas, hehe
ReplyDeletemasih dalam tahap perancangan mas.. kita do'akan saja cepat berfungsi ^^
ReplyDeleteamin, semoga alatnya dan blog ini berfungsi :D
ReplyDeletemembalas komentar Anda di http://alprablog.blogspot.com/2011/08/biodata-cherry-belle-lengkap.html
amin.. makasih banyak do'anya mas,, sukses slalu untuk mas :)
ReplyDeletepengen liat towernya kaya gimana deh, cuma katanya udh ada yaa alat pendeteksi badai juga yg lebih akurat dan gmpang di gunain personal
ReplyDelete