Proses pembentukan tanah alluvial sangat bergantung dari bahan induk asal tanah topografi. Tingkatan kesuburan tanah ini sangatlah bervariasi yaitu dari rendah sampai ketinggi, dengan tektur sedang hingga kasar, serta kandungan bahan organik dari rendah hingga tinggi dengan pH tanah berkisar masam, netral, sampai alkalin.
Tanah alluvial memiliki pH yang sangat rendah yaitu kurang dari 4, sehingga sulit untuk dibudidayakan. Permasalah tanah ini tidak bisa dibudidayakan terletak pada sulfaquepts yang mengandung horizon sulfuric yang sangat masam.
Tanah alluvial yang ada dipersawahan akan berbeda sifat morfologisnya dengan tanah yang tidak terletak dilingkugan persawahan. Perbedaan yang sangat nyata dapat dijumpai pada epipedonnya, dimana pada epipedon yang tidak terletak dipersawahan berstruktur granular dan warna coklat tua (10 YR 4/3). Sedangkan epipedon tanah Aluvial yang dipersawahan tidak berstruktur dan berwarna berubah menjadi kelabu (10 YR5/1).
Beberapa bahan endapan yang terdapat pada tanah alluvial yakni berupa batu kapur, batuan metamorfik, deposit lanau dan dapat pula berupa batuan gunung berapi yang bercampur bahan organik.
Tektur tanah alluvial berwarna kelabu sampai kecoklat-coklatan mempunyai konsistensi sifat padat keras waktu kering dan tangguh pada waktu lembab. Kandungan unsur haranya relatif kaya.
Tanah Alluvial yang berwarna kelabu muda bersifat fisik keras, lunak jika kering dan lengket jika basah. Kaya akan fosfot yang mudah larut dalam sitrat 2% dan mengandung 5% CO2 dan tepung kapur yang halus dan juga berstruktur padat keras yang dalam keadaan kering dapat pecah menjadi fragmen berbetuk persegi sedang sifat kimiawinya sama dengan bahan asal.
Status kesuburan Alluvial amat tergantung dengan bahan induk yang megandung fosfor dan tingkat pelapukan yang ada didalamnya serta iklim lingkungan.
No comments:
Post a Comment
Klik " +1 " Bila anda menyukai artikel ini...
Sedikit saja komentar anda untuk membangun artikel sederhana ini ^_^