Bumi yang kita tempati semakin lama semakin tua. Perubahan alam, temperatur dan struktur dalam bumi akan mengalami berbagai perubahan seiring berjalannya waktu. Gempa yang sering terjadi merupakan salah satu faktor yang membuktikan bahwa bumi yang kita tempati sudah sangat tua.
Gempa bumi merupakan salah satu peristiwa alam yang sangat ditakuti oleh semua mahkluk hidup dari dulu sampai sekarang. Kerusakan yang diakibatkan oleh gempa besar sangatlah merugikan. Oleh karena ini, dengan majunya teknologi para ilmuan dan peneliti terus mencari titik-titik yang menjadi sasaran gempa demi mengurangi korban jiwa yang diakibatkan gempa.
Berikut jenis-jenis gempa bumi yang perlu kita ketahui
Gempa Tektonik
Gempa ini terjadi karena pergeseran lempengan dalam bumi. Lempengan atau lapisan bumi mempunyai kekerasan dan kelunakan tersendiri. Akibat dari perbedaan masa ini, lempengan pada bumi mengalami pergeseran sehingga dapat menyebabkan patahan-patahan lapisan dalam bumi yang membuat bergetarnya permukaan. Gempa jenis ini paling sering terjadi didaerah laut dalam.
Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik atau biasa disebut gempa gunung api merupakan peristiwa gempa bumi yang disebabkan oleh tekanan magma dalam gunung berapi. Gempa ini dapat terjadi sebelum dan saat letusan gunung api. Getarannya dapat dirasakan oleh manusia dan hewan disekitar gunung berapi itu berada. Perkiraaan meletusnya gunung berapi salah satunya ditandai dengan sering terjadinya getaran-getaran gempa kecil pada daerah gunung api tersebut.
Gempa Runtuhan
Gempa bumi jenis ini terjadi karena adanya runtuhan tanah atau bebatuan. Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki energi potensial yang besar untuk runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat runtuhnya dinding atau terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak begitu membahayakan. Justru dampak yang berbahaya adalah akibat timbunan batuan atau tanah longsor itu sendiri.
Gempa Jatuhan
Gempa ini terjadi karena adanya benda yang jatuh dari langit. Seperti kita ketahui bahwa tata surya kita memiliki miliaran meteor yang mengorbit pada bumi. Sewaktu-waktu meteor ini jatuh dalam atmosfir dan kadang kala menembus atmosfir hingga sampai kepermukaan bumi. Meteor yang jatuh ini akan menimbulkan getaran bumi jika massa meteor cukup besar. Getaran ini disebut gempa jatuhan, namun gempa ini jarang sekali terjadi. kawah terletak dekat Flagstaff, Arizona, sepanjang 1,13 km akibat kejatuhan meteorite 50.000 tahun yang lalu dengan diameter 50 m.
Gempa Buatan
Gempa yang terjadi karena suatu percobaan peledakan nuklir bawah tanah atau laut yang dapat menimbulkan getaran bumi. pengaruh goncangan terhadap gempa ini tergantung pada kekuatan ledakan, sedangkan ledakan dinamit di bawah permukaan bumi juga dapat menimbulkan getaran namun efek getarannya sangat lokal.
Berdasarkan kekuatannya atau magnitude (M), gempabumi dapat dibedakan atas :
a. Gempa bumi sangat besar dengan magnitude lebih besar dari 8 SR.
b. Gempa bumi besar magnitude antara 7 hingga 8 SR.
c. Gempa bumi merusak magnitude antara 5 hingga 6 SR.
d. Gempa bumi sedang magnitude antara 4 hingga 5 SR.
e. Gempa bumi kecil dengan magnitude antara 3 hingga 4 SR .
f. Gempa bumi mikro magnitude antara 1 hingga 3 SR .
g. Gempa bumi ultra mikro dengan magnitude lebih kecil dari 1 SR .
Berdasarkan kedalaman sumber (h), gempa bumi digolongkan atas :
1. Gempa bumi dalam h > 300 Km .
2. Gempa bumi menengah h 80 > 300 Km .
3. Gempa bumi dangkal h < 80 Km .
0 comments:
Post a Comment
Klik " +1 " Bila anda menyukai artikel ini...
Sedikit saja komentar anda untuk membangun artikel sederhana ini ^_^