Badai Matahari

Tuesday, July 26, 2011


Badai matahari merupakan suatu proses terjadinya ledakan besar pada lapisan atmosfir matahari yang dimana badai ini diakibatkan oleh semburan matahari atau suar matahari yang dapat melepaskan energi sebesar 6 x 1025 joule.

Di daerah bintik hitam matahari terjadi puntiran garis medan magnet matahari. Ini berpotensi menimbulkan flare atau ledakan di permukaan akibat terbukanya kumparan medan magnet. Selain melepaskan partikel berenergi tinggi, flare juga memancarkan radiasi gelombang elektromagnetik dan menimbulkan badai matahari.

Semburan badai matahari memengaruhi semua lapisan atmosfer matahari (fotosfer, korona dan kromosfer). Semburan terjadi kebanyakan pada wilayah aktif disekitar bintik matahari. Radiasi ultraviolet dan sinar X yang dikeluarkan oleh badai matahari dapat mempengaruhi ionosfer Bumi dan mengganggu komunikasi gelombang radio.

Badai matahari terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah diperkenalkan oleh Richard Christopher Carrington tahun 1859. Badai matahari 1859, juga dikenal sebagai Peristiwa Carrington terjadi pada tanggal 1-2 September 1859. Pada saat peristiwa itu Aurora dapat dilihat di seluruh dunia. Dampak buruk terjadi pada sistem telegraf di seluruh Eropa dan Amerika Utara mengalami kekacauan, pilon-pilon telegraf mengeluarkan percikan api dan kertas telegraf terbakar namun beberapa sistem telegraf masih dapat mengirim dan menerima pesan meskipun telah terputus dari sumber daya.

Pada tahun 2012, peristiwa badai matahari akan kembali terjadi dan diprediksikan akan lebih besar dari sebelumnya. Dr. Thomas Djamaluddin menyatakan, badai matahari tersebut tidak menyebabkan kiamat, namun berdampak pada benda astronomi di sekitarnya. Badai matahari berdampak tidak langsung terhadap manusia, dampaknya adalah terganggunya sinyal radio sehingga menyebabkan jaringan komunikasi menjadi rusak, tidak bagus, atau tidak berfungsi.

Badai matahari itu baru menjadi persoalan jika ledakannya mengarah ke bumi. Pada saat itu, bukan hanya satelit yang mengangkasa di orbit bumi yang terganggu, bumi pun mengalaminya, ungkap Thomas.

Fenomena badai matahari juga pernah dilaporkan pada saat siklus 22 di tahun 1989. Saat ledakan matahari mengarah ke bumi, partikel berenergi tinggi yang ikut terlontar menyusup masuk bumi mengikuti arah medan magnet bumi dari kutub utara dan menyebar memasuki atmosfer. Kala itu transformator (trafo) pembangkit listrik di Quebec, Kanada, terbakar dan sesaat kemudian listrik yang memasok kebutuhan 6 juta penduduk di sana padam selama 9 jam.

Sejumlah peneliti antariksa di dunia memprediksi puncak badai matahari akan terjadi pada pertengahan tahun 2013. Indikasi tersebut berdasar pada aktivitas matahari yang saat ini terus meningkat. Aktivitas matahari ini berupa medan magnet, bintik matahari, ledakan matahari, lontaran massa korona, angin surya, dan partikel energetik yang ada disekitar matahari.

Dampak badai matahari hanya merusak sistem teknologi saja, misalnya rusaknya satelit sehingga mengganggu jaringan komunikasi dan gangguan pada medan magnet bumi.







Artikel Terkait Lainnya:

1 comments:

Cerita dan Ilmu said...

wahhh ternyata disini ya...saya cari2 webnya baru ketemu....selamat kembali...ditunggu kunjungannya ya....

Post a Comment

Klik " +1 " Bila anda menyukai artikel ini...
Sedikit saja komentar anda untuk membangun artikel sederhana ini ^_^

 
© Design modified 2010-2011 putroe intan | Powered by Blogger.com.