Nyamuk

Tuesday, August 30, 2011



Nyamuk yang dikenal dengan "Mosquito" dalam bahasa inggris dan disebut lalat kecil dalam bahasa Spanyol atau bahasa Portugis, merupakan jenis seranggga tergolong dalam genus Diptera.

Serangga Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang kecil dan langsing dengan panjang kurang dari 15 mm. Berat nyamuk hanya 2 hingga 2,5 mg. Pada umumnya nyamuk mampu terbang antara 1,5 hingga 2,5 km/jam.

Tahap perkembangan nyamuk dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa sangat menakjubkan. Nyamuk berkembang biak dan meletakkan telurnya pada daun lembab atau kolam yang kering memiliki sedikit air. Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk dengan menggunakan reseptor yang ada di bawah perutnya. Reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu dan kelembaban. Setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami telurnya yang hanya memiliki panjang kurang dari 1 mm, dan disusun secara bergaris, baik dalam kelompok maupun satu persatu. Beberapa spesies nyamuk meletakkan telur-telurnya saling berdekatan membentuk suatu rakit yang bisa terdiri dari 300 telur.

Setelah masa pengeraman (inkubasi) larva mulai keluar dari telurnya dalam waktu yang hampir bersamaan. Larva nyamuk akan berubah kulitnya sebanyak 2 kali. Selesai berganti kulit, nyamuk berada pada fase transisi. Fase ini dinamakan "fase pupa". Pada fase ini, nyamuk sangat rentan terhadap kebocoran pupa. Agar tetap bertahan, sebelum pupa siap untuk perubahan kulit yang terakhir kalinya, 2 pipa nyamuk muncul ke atas air. pipa itu digunakan untuk alat pernafasan.

Nyamuk dalam kepompong yang telah cukup dewasa dan siap untuk terbang, telah lengkap dengan semua organnya seperti antena, belalai, kaki, dada, sayap, perut, dan mata besar yang menutupi sebagian besar kepalanya.

Proses terbang perdana merupakan hal yang paling sangat berbahaya bagi serangga ini. Setelak kantong kepompong robek, nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak langsung dengan air. Kecepatan ini sangatlah penting, dan terkadang angin tipis dapat menyebabkan kematiannya.

Dengan mengandalkan seluruh sensor yang ada ditubuhnya, nyamuk selalu dapat menemukan sasaran tepat dengan melihat dari gerakan, panas tubuh, dan bau tubuh.

Sewaktu nyamuk hinggap di tubuh manusia, nyamuk menempelkan mulutnya yang mirip sedotan atau disebut juga probosis. Probosis ini sangat mirip dengan pisau bedah yang berguna untuk merobek kulit hingga menemukan urat darah, setelah itu baru darah yang ada di hisap untuk dikonsumsi. Proses ini berlangsung cepat dan seolah-olah proses yang terjadi adalah nyamuk menusuk tubuh padahal tidak begitu. Dalam proses menghisap darah nyamuk juga mengeluarkan air liur yang mengandung antikoagulan untuk mencegah darah yang mereka hisap membeku. Setalah nyamuk kenyang dia akan mencabut probiosis dan terbang. Air liur yang tertinggal di kulit kita akan merangsang tubuh sehingga terjadilah efek yang dikenal dengan alergi, dan yang terjadi adalah bentol-bentol dan gatal.

Sebagian besar nyamuk mampu menyebarkan penyakit protozoa seperti malaria, penyakit filaria seperti kaki gajah, dan penyakit bawaan virus seperti demam kuning, demam berdarah dengue, encephalitis, dan virus Nil Barat. Virus Nil Barat disebarkan secara tidak sengaja ke Amerika Serikat pada tahun 1999 dan pada tahun 2003 telah merebak ke seluruh negara bagian di Amerika Serikat.




Sumber: http://id.wikipedia.org



Artikel Terkait Lainnya:

1 comments:

Saleho said...

Nyamuk ini sangat telaten mencari makanan.

Selamat idul fitri maaf lahir dan batin yaNyamuk ini sangat telaten mencari makanan.

Selamat idul fitri maaf lahir dan batin ya

Post a Comment

Klik " +1 " Bila anda menyukai artikel ini...
Sedikit saja komentar anda untuk membangun artikel sederhana ini ^_^

 
© Design modified 2010-2011 putroe intan | Powered by Blogger.com.