"Racun" Tikus Berjambul

Saturday, August 6, 2011


Tikus berjambul dengan nama latin Lophiomys imhausi dari Afrika menggunakan sebuah racun tanaman untuk melumpuhkan, bahkan membunuh, predator yang ingin menyantapnya. Racun tersebut sama dengan racun yang digunakan suku pedalaman Afrika pada anak panah.

Fungsi dari racun ini sebenarnya adalah agar pemangsa pergi lalu pulih dari racun dan kapok sehingga tidak akan mendekatinya lagi.

Peneliti dari Oxford University, Inggris, Jonathan Kingdon berkata "Ini merupakan mamalia pertama yang ditemukan mengambil racun mematikan dari tumbuhan dan mengolesi ke tubuh tanpa membahayakan dirinya sendiri".

Kingdon menambahkan bahwa racun itu sebenarnya tidak untuk membunuh. “Tujuan sebenarnya adalah agar pemangsa pergi lalu pulih dari racun dan kapok sehingga tidak akan mendekat lagi,” ucapnya. Sebagai contoh, Kingdon menggunakan anjing dalam percobaan. Saat berjumpa dengan tikus berjambul, anjing yang pernah mencoba memakannya gemetar ketakutan dan tidak mau mendekati tikus yang tampak lugu itu.

Untuk mengetahui rahasia racun, Kingdon dan rekan-rekan mengamati tikus berjambil di alam bebas. Mereka mengambil rambut yang tumbuh di punggung hewan. Peneliti juga membandingkan bahan-bahan kimia di rambut dengan Acokanthera schimperi, tanaman yang biasa dikunyah tikus.

Sungguh mengejutkan ternyata, agar bulunya beracun, tikus yang memiliki ukuran rata-rata 36 sentimeter itu mengunyah kulit pohon Acokanthera schimperi lalu menjilati dirinya sendiri agar racun yang terkumpul di ludahnya menempel di rambut.

Rambut pada tikus itu sendiri memiliki struktur khusus yang mampu menyerap racun. Lapisan luar rambut itu penuh dengan lubang besar dan di dalamnya banyak serat yang mampu mengikat cairan. "Sepanjang ilmu pengetahuan, tidak ada rambut lain yang memiliki struktur seperti milik hewan ini" kata Kingdon.

Tidak diketahui mengapa tikus itu tidak mati karena mengunyah racun dari tanaman tersebut. "Tikus itu harusnya langsung mati setiap kali mereka mengunyah kulit A. schimperi, tetapi ternyata tidak" kata Kingdon.

Para peneliti menyebutkan bahwa mempelajari racun yang dikunyah tikus itu mungkin dapat membantu pengobatan pada manusia. Sebelumnya, bahan kimia serupa, disebut digitoxin, telah digunakan sebagai pengobatan untuk kegagalan jantung.






Artikel Terkait Lainnya:

3 comments:

Belajar Photoshop said...

tanaman yg di kunyah tikus.. anjing pingdon... peneliti emang peduli banged iia sama hal2 kek gini.. ka;au saiia :( ............. duuhhhh :(

intan said...

peneliti hanya melihat fungsi dan efek dari zat kimia tumbuhan tersebut untuk obat jantung pada manusia :)

Cerita dan Ilmu said...

Hebat ya pertahanan dirinya...

Post a Comment

Klik " +1 " Bila anda menyukai artikel ini...
Sedikit saja komentar anda untuk membangun artikel sederhana ini ^_^

 
© Design modified 2010-2011 putroe intan | Powered by Blogger.com.