Pohon Cendana

Thursday, July 28, 2011


Pohon cendana merupakan tumbuhan parasit yang memerlukan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, dan campuran untuk parfum. Sejak abad ke-9 konon di Sri Lanka kayu ini digunakan untuk membalsam jenazah putri-putri raja.

Pohon cendana ditinjau dari bahasa Belanda (sandelhout) dan bahasa Inggrisnya (sandalwood). Kayu cendana diyakini berasal dari NTT khususnya Pulau Sumba. Hal ini dapat dilihat dari julukan Pulau Sumba, Sandalwood Island. Julukan ini dibawa turun temurun dari zaman penjajahan Jepang dan Belanda hingga sekarang.

Cendana bersifat introtrap terhadap karbon. Bibit cendana yang baru tumbuh hanya mempunyai akar rambut dan menggantungkan diri sepenuhnya kepada tanaman inang. Tumbuhan yang umumnya menjadi tempat inang pohon cendana adalah albasia, akasia, dalbergia, inga dan pongamia.

Cendana sangat suka tumbuh di daerah bebatuan dan tanah vulkanis yang meneruskan air. Cendana dapat hidup di daerah sampai pada ketinggian 1.500 m dari permukaan laut. Cendana tidak dapat tumbuh di hutan lebat tetapi di pinggir hutan dan di daerah padang savana.

Pohon cendana mencapai ketinggian 11 sampai 15 meter dengan diameter 25 - 30 cm. Batangnya bulat dan kulitnya berwarna coklat abu-abu sampai coklat merah. Cabangnya mulai pada bagian setengah pohon. Dahan-dahan primer sangat tidak beraturan, sering bengkok dan banyak ranting. Dahan bagan bawah cenderung tumbuh menggantung. Daun cendana berhadap-hadapan, bentuknya elips hingga lanset (bulat telur) dengan dua ujungnya lancip.

Buah cendana merupakan biji yang keras berbentuk bulat, berwarna hitam dengan tiga keratan dari ujung ke tengah-tengah dinding bijinya keras. Daging bijinya tipis. Musim bunga utama pada bulan Desember hingga Januari. Buahnya masak pada bulan Maret dan Juni. Pohon cendana telah berbuah pada usia 3 - 4 tahun. Namun untuk bibit yang terbaik adalah buah dari pohon yang telah berusia 20 tahun. Buah yang masak jatuh dan lekas rusak.

Di Indonesia, kayu cendana dari Timor sangat dihargai. Karena harganya yang sangat mahal, sejumlah pakar aromaterapi dan parfum menggunakan kayu cendana jenggi (Santalum spicatum) sebagai pengganti. Kedua jenis kayu ini berbeda konsentrasi bahan kimia yang dikandungnya, dan oleh karena itu kadar harumnya pun berbeda. Minyak dasar kayu cendana dalam bentuknya murni, digunakan terutama untuk penyembuhan cara Ayurveda, dan juga digunakan untuk aroma terapi menghilangkan rasa cemas.







Artikel Terkait Lainnya:

0 comments:

Post a Comment

Klik " +1 " Bila anda menyukai artikel ini...
Sedikit saja komentar anda untuk membangun artikel sederhana ini ^_^

 
© Design modified 2010-2011 putroe intan | Powered by Blogger.com.